Perbesar Gambar |
Graphite Pencils on PaperJudul: “Koruptor Termenung”
Ukuran: A3
Peralatan: Pensil Graphite 3H, HB, 2B, 4B, 6B, erasers, facial tissue, paper stump.
Waktu : 8 Jam
Objek: Gayus Tambunan
Pelukis: Radi Ariska Putra
Ukuran: A3
Peralatan: Pensil Graphite 3H, HB, 2B, 4B, 6B, erasers, facial tissue, paper stump.
Waktu : 8 Jam
Objek: Gayus Tambunan
Pelukis: Radi Ariska Putra
Kali ini saya melukis tidak dengan alasan yang biasanya harus saya penuhi sebelum melukis. Biasanya saya melukis untuk menenangkan fikiran, hati, dan mata. Namun kali ini saya melukis untuk melatih kesabaran karena saya harus duduk selama ber jam-jam untuk melukis wajah seorang koruptor terkenal yang menggelapkan uang rakyat hingga ratusan miliyar rupiah.
Selama proses melukis, sebetulnya saya merasa sangat tidak nyaman karena saya takut seandainya penyakit yang di derita oleh objek lukisan saya ini menular kepada saya. Yaitu penyakit moral yang dikenal dengan sebutan korupsi. Namun, akhirnya saya dapat meyakini dan berjanji bahwa saya tidak akan ketularan penyakitnya.
Tindak pidana korupsi tidak dapat dibiarkan begitu saja. Pemerintah harus memikirkan langkah- langkah strategis untuk mengatasi korupsi bahkan untuk menjadikan korupsi hanya sebagai sebuah sejarah pahit yang pernah dialami bangsa ini. Maka pemeritah perlu menanggulangi korupsi baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.
Menurut saya, para koruptor di Indonesia pada umumnya mirip dengan seorang pejudi. Mereka mempertaruhkan sesuatu yang berharga untuk mendapatkan sesuatu yang menurut mereka jauh lebih berharga. Jika seorang pejudi mempertaruhkan sejumlah uang untuk mendapatkan uang yang berkali lipat lebih banyak, koruptor malah mempertaruhkan harga diri dan masa depan diri sendiri dan keluarga mereka untuk mendapatkan harta yang berlimpah.
Jika seorang koruptor tertangkap dan terbukti melakukan tindak pidana korupsi, mereka akan kehilangan semuanya. Mereka kehilangan nama baik, kehilangan harga diri, kehilangan pekerjaan, kehilangan kesempatan hidup bebas dan juga kehilangan harta yang mereka pertaruhkan begitu besar tersebut. Lebih parahnnya, bukan hanya sang koruptor yang menanggung akibat dari semua ulahnya, namun keluarganya pun akan menanggung malu yang luar biasa. Orang tuanya dianggap sebagai orang yang gagal menanamkan dasar-dasar moral kepada anak. Istrinya di hina, dibilang mata duitan dan sebagainya. Anaknya yang tak berdosa pun di cap sebagai anak seorang koruptor yang tentunya sangat merusak perkembangan mental anak dan akan menghancurkan masa depan anak.
Setelah mati pun, nama seorang koruptor kelas kakap akan dikenang sebagai orang yang menghancurkan negara dan nama seorang koruptor kelas teri hanya akan teronggok begitu saja diatas sebuah batu nisan yang berlumut. Namun, inti permaslahannya bukanlah disitu, melainkan bahwa kita sebagai warga negara Indonesia tentunya sangat paham dengan sila pertama pancasila. Orang indonesia percaya akan tuhan dan itu berarti kita percaya bahwa ada kehidupan lagi setelah mati di dunia ini. Seandainya saja para koruptor tahu bahwa hukuman tuhan jauh lebih berat daripada hukuman yang dapat diberikan oleh sesama manusia, maka tidak akan ada lagi koruptor di Indonesia ini.
Korupsi itu adalah sebuah perbuatan yang sangat hina dan memalukan. Korupsi juga dapat menyebabkan seseorang kehilangan segalanya, sehingga tidak akan pernah dilakukan oleh seseorang yang terdidik, karena orang yang terdidik tidak akan pernah berpikir untuk menyengsarakan orang banyak, melainkan untuk mensejahterakan orang banyak. Maka dalam hal ini, kita harus merasa bahwa kita adalah orang-orang yang terdidik sehingga kita tidak akan pernah melakukan tindakan korupsi.
Oleh sebab itu, saya berjanji bahwa saya tidak akan melakukan korupsi dalam bentuk dan jenis apapun, dalam jumlah sekecil apapun, kapanpun dan dimanapun saya berada demi kesejahteraan rakyat Indonesia dan demi kebahagian yang tidak dapat dinilai denga materi. “Oohh My God... I Swear, I Will Never be This Man...”
Karena kita adalah lemah... maka kita perlu berpegangan tangan untuk saling menguatkan.
ReplyDeleteBukankah Kebaikan dan akhir yang baik selalu bersama orang-orang yang baik?
Semoga Allah memberkahi kehidupan Anda Dunia & Akhirat Amiin.
Terima kasih sudah melaksanakan tugas
Tetaplah semangat..!!